Minggu, 28 Juni 2009

Sejarah SMANSEL


SEJARAH SMA N 1 SELAT

Waktu begitu cepat berlalu, tanpa terasa SMAN 1 Selat telah berusia 13 tahun. Selama itu SMANSEL menjadi saksi bisu yang setia bagi orang-orang yang dating untuk cita-cita dan pergi untuk masa depan.

Pada tahun 1996, berkat usaha keras tokoh-tokoh masyarakat akhirnya berdirilah SMAN 1 Selat di atas lahan bekas aliran lahar gunung Agung, gunung tertinggi di Bali. Pada tahun pelajaran 1996/1997, untuk pertama kalinya SMAN 1 Selat menerima siswa baru sebanyak 297 orang.

Selaku pejabat sementara (PJS) kepala sekolah yang pertama adalah I Wayan Pasek Geria, S.Pd yang waktu itu masih menjabat sebagai Kepala Kandep Dikbud Kabupaten Karangasem. Kepala sekolah dibantu oleh empat wakasek yaitu: Drs. I Ketut Marta Ariana (Kurikulum), Drs. I Nyoman Suyasa (Kesiswaan), Drs. I Nyoman Mandra (Sarana/Prasarana) dan Drs. I Nengah Sarma (Humas). Tenaga pengajar waktu itu berjumlah 13 orang yang dibantu oleh 3 orang staf tata usaha. Sebagai Ketua BP3 (Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan) terpilih I Ketut Merta Darmayasa, S.Pd.

Waktu itu, fasilitas fisik sekolah baru ada 10 ruang belajar, 1 ruang laboratorium IPA, 1 ruang perpustakaan, 1 gudang dan 1 gedung yang terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang TU dan ruang BP/BK. Mengingat sekolah baru berdiri dengan sarana/prasarana masih belum memadai, maka para siswa juga dilibatkan dalam menata lingkungan sekolah agar kondusif sebagai tempat belajar mengajar. Setelah satu setengah bulan berdiri, melalui keputusan Kanwil Depdikbud Prov. Bali ditunjuklah PJS kepala SMAN 1 Selat yang baru yaitu Drs. I Wayan Sariada Wastika, yang waktu itu masih merangkap jabatan sebagai kepala SMPN 2 Amlapura. Dibawah kepemimpinannya SMAN 1 Selat terus berbenah diri setahap demi setahap, baik di bidang fisik sekolah maupun di bidang akademik.

Pada tahun 1998, pimpinan SMAN 1 Selat berganti lagi Ir. Ida Bagus Singarsa, kepala Kandep Dikbud Karangasem merangkap sebagai PJS kepala sekolah. Dan akhirnya, melalui SK Mendikbud RI tahun 1999, SMAN 1 Selat memiliki kepala sekolah definitive yakni Drs. I Putu Gede Arimbawa, mantan kepala bagian kerumah tanggaan di SMAN 5 Denpasar. Sebagai pendamping kepala sekolah terpilih Drs. I Ketut Marta Ariana (Kurikulum), Drs. I Wayan Cenik (Sarana/Prasarana), Drs. I Nyoman Suyasa (Kesiswaan) dan I Wayan Nurasa, S.Pd (Humas). Sebagai ketua BP3 yang baru terpilih I Ketut Gede Latra menggantikan ketua periode sebelumnya.

Dibawah kepemimpinan Drs. I Putu Gede Arimbawa, berbagai terobosan dilakukan, dalam upaya penataan lingkungan fisik sekolah antara lain: membuat jalan setapak dengan batu padas, bale piasan, lapangan volley, lapangan basket, relief Arjuna dan Kresna, patung saraswati, penataan pelataran padmasana, areal parker, dll.

Dibidang akademik mulai diadakan kelompok-kelompok belajar sesuai dengan bidang studi yang diminati oleh siswa dan beragam kegiatan ekstrakurikuler untuk mengakomodir minat dan bakat para siswa.

Pelan namun pasti, segala upaya tersebut mulai menampakkan hasil. Berbagai prestasi diraih oleh siswa SMAN 1 Selat (lihat table prestasi) sehingga mulai diperhitungkan pada event-event bergengsi.

Pada bulan januari 2003, terjadi pergantian kepemimpinan di SMAN 1 Selat yakni Drs. I Made Puri Suastika, M.Si yang sebelumnya bertugas sebagai kepala SMAN 1 Rendang. Sedangkan ketua Komite terpilih I Ketut Sukarta, S.Pd.

Pada masa kepemimpinan Drs. I Made Puri Suastika, M.Si berbagai upaya dilakukan agar seluruh siswa dapat belajar dipagi hari (sebelumnya double shift). Tujuannya agar proses pembinaan kepada siswa dalam proses belajar mengajar dapat berlangsung lebih optimal. Lebih-lebih saat itu pemerintah memberlakukan Kurikulum 2004 (KBK), sehingga mau tak mau sekolah harus siap menyongsong perubahan tersebut.

Untuk itu berbagai program dicanangkan seperti pembukaan kurusus computer, pembentukan study club untuk membina siswa yang memiliki minat dan kemampuan khusus pada mata pelajaran tertentu. Pemberlakuan kredit point bagi siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah. Serta dilakukan penataan kembali lingkungan sekolah agar lebih asri, indah dan sejuk sehingga member suasana kondusif dalam proses belajar mengajar.

Pada bulan Februari 2009 kepemimpinan SMAN 1 Selat digantikan oleh Drs. I Gede Sujana mantan guru BK SMAN 1 Amlapura dengan penampilannya yang low profill. Dalam kepemimpinannya yang baru beberapa bulan mulai diadakan pembenahan program yang dianggap masih perlu diadakan peningkatan. Kini SMAN 1 Selat dicanangkan menjadi sekolah kategori mandiri (SKM), untuk itu berbagai persiapan kini telah dilaksanakan.

Demikianlah sekilas sejarah berdirinya SMAN 1 Selat. Adalah suatu kebanggan bagi segenap keluarga besar SMAN 1 Selat, jika kelak dikemudian hari, para alumnusnya mampu tumbuh sebagai generasi penerus yang berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.

“Jaya terus SMANSEL”